Pengertian Kepercayaan Diri. Dalam bahasa gaul
harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri. Semua
orang sebenarnya punya masalah dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang
merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah
hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang kendali,
merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan lain-lain. Ada juga orang
yang merasa belum pede/percaya diri dengan apa yang dilakukannya atau dengan
apa yang ditekuninya.
Ada juga orang yang merasa kurang
percaya diri ketika
menghadapi situasi atau keadaan tertentu. Berdasarkan praktek hidup, kita bisa
mengatakan bahwa yang terakhir itu normal dalam arti dialami oleh semua
manusia.
Pengertian Percaya Diri
Percaya
diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang
sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas
kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan
ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat
menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah
Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah
kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada
dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya
diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu
sering menutup diri.
Macam-Macam Percaya Diri
Kalau melihat ke literatur lainnya, ada
beberapa istilah yang terkait dengan persoalan pede/percaya
diri yaitu ada empat macam, yaitu :
1.
Self-concept : bagaiman
Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret
diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara
keseluruhan.
2.
Self-esteem : sejauh mana
Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu
yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda
meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri
Anda.
3.
Self efficacy : sejauh mana
Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan
tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang
disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini
kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan
specific self-efficacy.
4.
Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap
penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya
“kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self
esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)
Berdasarkan paparan tentang percaya diri,
kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis
seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga
memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam
mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Akibat Kurang Percaya Diri
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang
memiliki kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung
merasa / bersikap sebagai berikut :
a.
Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang
diperjuangkan secara sungguh-sungguh.
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
d.
Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau
setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak
optimal)
f.
Canggung dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan
yang meyakinkan
h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i.
Terlalu perfeksionis
j.
Terlalu sensitif
(perasa)
Sebaliknya, orang yang mempunyai kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan
positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya
pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya
kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi
sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya
mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.